Etika
Bisnis adalah suatu hal yang sangat penting untuk melindungi reputasi
perusahaan. Masalah etika ini selalu dihadapi oleh para manajer dalam
keseharian kegiatan bisnis, namun harus dijaga terus menerus, sebab reputasi
sebuah perusahaan yang etis tidak dibentuk dalam waktu pendek tapi akan
terbentuk dalam jangka panjang. Dan ini merupakan aset tak ternilai sebagai
good will bagi sebuah perusahaan. Suatu trademark istimewa dalam competitive
advantage.
Konsep
etika bisnis tercermin pada corporate culture (budaya perusahaan).
Menurut
Kotler (1997) budaya perusahaan merupakan karakter suatu perusahaan yang
mencakup pengalaman, cerita, kepercayaan dan norma bersama yang dianut oleh
jajaran perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari cara karyawannya berpakaian,
berbicara, melayani tamu dan pengaturan kantor
Dasar
pemikiran:
Suatu
perusahaan akan memiliki hak hidup apabila perusahaan tersebut memiliki pasar,
dan dikelola oleh orang-orang yang ahli dan menyenangi pekerjaannya.
Agar
perusahaan tersebut mampu melangsungkan hidupnya, ia dihadapkan pada masalah:
- intern,misalnya masalah perburuhan
- Ekstern,misalnya konsumen dan
persaingan
- Lingkungan, misalnya gangguan
keamanan
1.
ETIKA
BISNIS DALAM BIDANG PEMASARAN
Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari
kegiatan-kegiatan bisnis yang ditunjukan untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan
baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli yang potensial.
Etika pemasaran adalah standar
etika yang berkaitan dengan pemasaran. Pemasaran adalah bidang yang sering
dipandang sebagai inheren tidak etis, tetapi sebenarnya diatur oleh hukum dan
standar perilaku sama seperti bidang lainnya. Orang-orang yang aktif bekerja di
bidang pemasaran diharapkan untuk mempelajari dan mematuhi standar etika industri,
dan akademisi tertarik dalam studi pemasaran juga melihat bagaimana etika
diterapkan. Kesadaran standar etika yang sangat dipromosikan di banyak
perguruan tinggi dan universitas yang mengajarkan praktik pemasaran, dan
beberapa lembaga bahkan memiliki asosiasi mahasiswa yang didedikasikan untuk
pengembangan dan promosi praktek etis dalam bisnis, termasuk bidang pemasaran.
Ada sejumlah bidang yang
menjadi perhatian etis dalam pemasaran. Tujuan pemasaran adalah untuk menjual
produk, jasa, dan ide kepada orang-orang, dan ini dapat dilakukan dalam
berbagai cara, tidak semua yang etis. Pemasar harus berhati-hati tentang
bagaimana mereka menjalankan kampanye untuk menghindari berbenturan dengan
hukum, dan untuk menangani wilayah abu-abu etika yang tidak dapat dilindungi
oleh hukum.
Misalnya, ada hukum yang ketat
di tempat tentang pemasaran untuk anak-anak di banyak daerah di dunia.
undang-undang tersebut tidak pada tempatnya untuk menutupi pemasaran untuk
minoritas, beberapa di antaranya bisa sangat rentan terhadap beberapa jenis
kampanye pemasaran. pemasar Etika mempertimbangkan isu-isu spesifik untuk
populasi mereka pemasaran untuk menghindari orang-orang menyesatkan. Organisasi
profesional mengingatkan anggota bahwa mereka harus memasukkan konsep-konsep
seperti transparansi, menghormati, keadilan, dan tanggung jawab dalam kampanye
mereka.
Banyak konsumen menyadari
bahwa etika pemasaran telah bergeser secara radikal. Pada pertengahan abad
ke-20, misalnya, pengiklan hanya membuat klaim yang tidak benar tentang produk
mereka menjual. etika Pemasaran mengernyit hari ini atas praktek ini, seperti
halnya hukum. Pemasar didorong untuk mencari cara untuk mempromosikan produk
dan jasa dengan cara yang membuat mereka banding tanpa menipu atau pemaksaan,
dan etika pemasaran juga mencakup hubungan profesional seperti yang antara
pemasar dan klien mereka.
Etika pemasaran memainkan ke
etika perusahaan dan etika media, baik yang terhubung dengan pemasaran pada
berbagai tingkatan. praktik bisnis yang etis merupakan penyebab meningkatnya
keprihatinan di banyak daerah di dunia sebagai konsumen menjadi lebih aktif
tentang mengidentifikasi dan mendorong kembali terhadap praktek-praktek yang
mereka merasa garis etika lintas. Akibatnya, etika pemasaran mulai menjadi
lebih jelas pada akhir abad ke-20, dan pemasar mulai menyusun standar etika
yang mereka bisa memanfaatkan sebagai pedoman industri.
Prinsip Etika dalam bauran pemasaran, dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Etika
pemasaran dalam kontek produk :
a.
Produk yang berguna dan dibutuhkan;
Sebelum
produk dipasarkan, harus melakukan strategi pemasaran seperti produk apa yang
sedang dibutuhkan pada era globalisasi saat ini dan tentunya berguna bagi
konsumen. Apabila produk tersebut sudah tepat sasaran dan konsumen puas
terhadap produk yang dibelinya, maka produk tersebut dapat dikembangkan.
b.
Produk yang berpotensi ekonomi atau
benefit;
Produk
barang maupun jasa adalah kebutuhan sehari-hari manusia, untuk itu perusahaan
memproduksi barang atau jasa sifatnya ekonomi yaitu sesuai kebutuhan konsumen.
Perusahaan memproduksi barang atau jasa akan mendapat keuntungan (benefit) jika
produk tersebut layak untuk dipasarkan.
c.
Produk yang bernilai tambah yang
tinggi;
Produk
yang ingin dipasarkan harus layak karena jika produk tersebut menghasilkan
keuntungan bagi perusahaan, selain itu produk harus mempunyai nilai tambah yang
tinggi baik bagi internal perusahaan maupun eksternal perusahaan
d.
Dalam jumlah yang berskala ekonomi dan sosial;
Pemasaran produk yang baik adalah
memproduksi sesuai standar, dan didistribusikan kepada konsumen dengan melihat
tingkat keadaan ekonomi dan sosial wilayah yang akan menjadi target pasar.
e.
Produk yang dapat memuaskan
masyarakat.
Produk yang ekonomis dan mempunyai kualitas
baik adalah produk yang sudah pasti laku di pasaran. Oleh karena itu produk
harus dapat membuat para konsumen puas.
2. Etika
pemasaran dalam konteks harga :
a. Beban cost produksi yang wajar;
Sebelum diproduksi perusahaan harus merencanakan anggaran produksi
agar biaya yang dikeluarkan tidak lebih besar dari penerimaan.
b. Sebagai alat kompetisi;
Perusahaan yang satu dengan yang lain bersaing secara
sehat dalam konteks harga. Produk yang banyak diminati pembeli adalah produk
yang dengan harga ekonomis dan kualitas barang yang baik.
c. Diukur dengan kemampuan daya beli
masyarakat;
Perusahaan menentukan harga suatu produk dengan melihat
kondisi konsumen dalam kemampuan daya belinya.
d. Margin perusahaan yang layak;
Yang dimaksud margin perusahaan yang layak adalah jaminan
wajib jual beli barang dalam suatu perusahaan agar risiko yang ditimbulkan
tidak besar.
e. Sebagai alat
daya tarik bagi konsumen.
Harga suatu produk apabila ekonomis
akan menarik konsumen untuk membeli dan loyal terhadap produk tersebut
3. Etika pemasaran
dalam kontek distribusi :
a. Kecepatan dan
ketepatan waktu;
Distribusi suatu produk harus cepat
dan tepat waktu agar konsumen percaya kepada perusahaan tersebut, serta barang
yang dihasilkan juga efisien.
b. Keamanan dan
keutuhan barang;
Keamanan dan keutuhan suatu barang
sangat penting untuk dijadikan alat pertimbangan distribusi produk. Agar
konsumen tidak mendapat produk yang rusak atau cacat.
c. Konsumen
mendapat palayanan tepat dan cepat.
Apabila konsumen mendapat pelayanan
tepat dan cepat maka konsumen akan puas terhadap produk atau perusahaan
tersebut.
4. Etika
pemasaran dalam konteks promosi :
a. Sarana
memperkenalkan barang;
Iklan adalah salah satu sarana dalam
memperkenalkan suatu produk barang atau jasa. Iklan sangat penting dalam
kegiatan promosi.
b. Informasi
kegunaan dan kualifikasi barang.
Dalam kegiatan promosi, perusahaan
harus memberi informasi yang akurat mengenai kegunaan dan kualifikasi barang
atau jasa kepada konsumen agar konsumen paham betul dengan kegunaan produk
tersebut.
c. Sarana daya tarik
barang terhadap konsumen;
d. Promosi yang
menarik akan membuat konsumen tertarik untuk membelinya. Oleh karena itu
promosi harus benar-benar dilakukan agar konsumen percaya.
e. Informasi
fakta yang ditopang kejujuran.
Informasi
mengenai suatu barang atau jasa harus sesuai fakta yang ada.tidak boleh
hiperbola karena itu akan membuat konsumen kecewa apabila barang atau jasa
tersebut tidak sesuai dengan fakta.
Peran dan Manfaat Etika Bisnis
Peran
etika bisnis dalam perkembangan era globalisasi adalah sebagai pedoman perilaku
perusahaan dalam menjalankan usaha/bisnis yang baik. Apalagi tahun 2014 akan
dibuat peraturan perdagangan bebas yang akan diterapkan oleh seluruh dunia.
Jadi, Indonesia akan bersaing dengan Negara-negara seluruh dunia dalam bidang
perdagangan. Agar tidak kalah bersaing, Indonesia harus mempertahankan dan
memperkuat etika berbisnis dengan cara mematuhi kedisiplinan yang diterapkan di
masing-masing perusahaan.
Sedangkan
manfaat etika bisnis di era globalisasi adalah dapat mempertahankan jati diri
dan tidak terombang ambing oleh pesatnya perkembangan teknologi dan informasi,
dapat konsekuen dan konsisten dengan aturan-aturan yang telah disepakati
bersama. Perusahaan yang mampu mempertahankan kode etik dalam berbisnis, tentu
akan berkembang dan tumbuh dengan baik.
2.
ETIKA
BISNIS DALAM MANAJEMEN KEUANGAN
Manajemen
keuangan adalah manajemen yang mengaitkan pemerolehan (acquisition),
pembiayaan/pembelanjaan (financing), dan manajemen aktiva dengan tujuan secara
menyeluruh dari suatu perusahaan. Manajemen terhadap fungsi keuangan adalah
semua kegiatan/aktivitas perusahaan yang bersangkutan dengan usaha mendapatkan
dana yang dibutuhkan oleh perusahaan menggunakan dana tersebut seefisien
mungkin.
Manajemen
keuangan dalam perkembangannya telah berubah:
a)
Dari studi yang bersifat deskriptif
menjadi studi yang meliputi analisis dan teori yang normatif.
b)
Dari bidang yang meliputi penggunaan
dana/alokasi dana menjadi manajemen dari aktiva dan penilaian perusahaan di
dalam pasar secara keseluruhan.
c)
Dari bidang yang menekankan pada
analisis eksternal perusahaan menjadi bidang yang menekankan pada pengambilan
keputusan di dalam perusahaan.
Pada
dasarnya masalah manajemen keuangan adalah:
"Menyangkut
masalah keseimbangan finansial di dalam perusahaan, yaitu mengadakan
keseimbangan antara aktiva dengan pasiva yang dibutuhkan serta mencari susunan
kualitatif daripada aktiva dan pasiva tersebut dengan sebaik-baiknya."
a)
Pemilihan susunan kualitatif daripada
aktiva akan menentukan "Struktur Kekayaan Perusahaan". Dengan
mengklasifikasi aktiva produktif akan dapat meningkat kinerja keuangan
perusahaan tersebut, seperti: tanah, modal, dan sebagainya.
b)
Pemilihan susunan kualitatif daripada
pasiva akan menentukan "Struktur Finansial" dan "Struktur
Modal" Perusahaan.
Dengan
pemilihan susunan yang tepat komposisi ini akan membantu perusahaan dalam
mengatur neraca maupun cash fine perusahaan dengan baik dalam mencapai profit.
Peranan
Manajemen Keuangan dalam Perusahaan (Peluang Karier dalam Manajemen Keuangan)
Peranan
manajemen keuangan dalam perusahaan adalah sebagai berikut:
a.
Bertanggung jawab terhadap tiga
keputusan pokok manajemen keuangan pemerolehan (acquisition),
pembiayaan/pembelanjaan (financing), dan manajemen aktiva secara efisien.
b.
Meningkatkan pertumbuhan ekonomi, sehingga
kesejahteraan masyarakat meningkat.
c.
Menghadapi tantangan dalam mengelola
aktiva secara efisien dalam perubahan yang terjadi pada: persaingan
antarperusahaan; perekonomian dunia yang tidak menentu; perubahan teknologi;
dan tingkat inflasi dan bunga yang berfluktuasi.
Fungsi-fungsi Manajemen Keuangan
Adapun
fungsi-fungsi dari manajemen keuangan adalah sebagai berikut:
1.
Fungsi penggunaan dana (allocation of
fund)
Ø Keputusan
investasi/capital budgeting/investment decision
Ø Pembelanjaan
aktif
Ø Bagaimana
menggunakan dana secara efisien
Ø
Alokasi ke AL & AT (aktiva riil)
2.
Fungsi mendapatkan dana (raising
decision)/obtion of funds
Ø Keputusan
pembelanjaan//mancmg decision
Ø Pembelanjaan
pasif
Ø Bagaimana
memperoleh dana yang paling efisien (murah)
Ø Tercermin di neraca sisi pasiva
Lingkup Manajemen Keuangan
Lingkup manajemen keuangan adalah suatu ruang lingkup
kegiatan perusahaan dalam mengelola keuangan secara optimal dengan sumber daya
keuangan yang terbatas tapi dapat didayagunakan secara efektif dan efisien
dalam mencapai keuntungan yang optimal sesuai dengan tujuan perusahaan.
1.
Pembicaraan
tentang keputusan-keputusan dalam bidang keuangan, yaitu keputusan investasi,
keputusan pembelanjaan dan kebijaksa-naan dividen dengan tujuan memaksimalkan
nilai perusahaan atau kemakmuran pemegang saham.
2.
Pelaksanaan
fungsi-fungsi manajemen keuangan, yaitu penggunaan dana dan memperoleh dana,
lewat keputusan-keputusan investasi, pembelanjaan dan kebijaksanaan dividen
agar nilai perusahaan bisa meningkat.
Keputusan
dalam Manajemen Keuangan
1. Keputusan
investasi (investment decision). Keputusan ini meliputi penentuan aktiva riil
yang dibutuhkan untuk dimiliki perusahaan.
2. Keputusan
pembelanjaan (financing decision). Keputusan yang berkaitan dengan bagaimana
mendapatkan dana yang akan digunakan untuk memperoleh aktiva riil yang
diperlukan.
3. Kebijakan
dividen (dividend policy)
4. Keputusan
manajemen aktiva. Keputusan yang berkaitan dengan pengelolaan/penggunaan aktiva
dengan efisien (biasanya lebih memerhatikan manajemen aktiva lancar (kas, piutang,
dan sediaan)
Tujuan Manajemen Keuangan
Setiap
perusahaan pasti memiliki tujuan dan sasaran yang hendak dicapai, baik jangka
panjang maupun jangka pendek. Perkembangan sasaran/tujuan daripada perusahaan
adalah sebagai berikut.
Tujuan
tradisional, yaitu memaksimalkan laba sudah tidak relevan lagi. Alasan
memaksimalkan laba berarti tidak mempertimbangkan nilai waktu uang, risiko dan
return masa datang tidak dipertimbangkan, serta kebijakan dividen tidak
dipertimbangkan. Memaksimalkan nilai perusahaan/kesejahteraan para pemegang
saham melalui memaksimumkan harga pasar saham perusahaan.
Tujuan
yang lebih tepat/relevan adalah dengan alasan harga pasar mencerminkan evaluasi
pasar terhadap prestasi perusahaan saat ini dan masa yang akan datang,
mempertimbangkan kapan return diterima, jangka waktu terjadinya, risiko dari
return, dan kebijakan dividen. Adapun salah satu tujuan manajer keuangan adalah
merencanakan untuk memperoleh dan menggunakan dana untuk memaksimalkan nilai
obligasi.
1. Fungsi
Utama Manajer Keuangan. Fungsi utama manajer keuangan adalah merencanakan,
memperoleh, dan menggunakan dana untuk menghasilkan kontribusi yang maksimum
terhadap operasi yang efisien dari suatu organisasi.
Manajemen keuangan sering disebut
'Manajemen Aliran Dana', karena:
a.
Dari waktu ke waktu akan ada dana yang
masuk dan keluar dari perusahaan.
b.
Dana yang berasal dari berbagai sumber
(internal dan eksternal financing) dialokasikan untuk berbagai penggunaan.
2.
Sejarah Perkembangan Keuangan
Disiplin ilmu manajemen keuangan mengalami perkembangan
dari disiplin yang deskriptif menjadi analisis dan teoretis. Dari
yang lebih menitikberatkan dari sudut pandang pihak luar menjadi berorientasi
pengambilan keputusan bagi manajemen.
3.
ETIKA
BISNIS DALAM TEKNOLOGI INFORMASI
Etika
(ethic) bermakna sekumpulan azas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak, tata
cara (adat, sopan santun) nilai mengenai benar dan salah tentang hak dan
kewajiban yang dianut oleh suatu golongan atau masyarakat. Sedangkan Teknologi
informasi dalam konteks yang lebih luas, merangkumi semua spek yang berhubungan
dengan mesin (computer dan telekomunikasi) dan teknik yang digunakan untuk
menangkap (mengumpul), menyimpan, memanipulasi, menghantar dan menampilkan
suatu bentuk informasi. Komputer yang mengendalikan semua bentuk idea dan
informasi memainkan peranan yang penting dalam pengumpulan, pemprosesan,
penyimpanan dan penyebaran informasi suara, gambar, teks dan angka yang
berasaskan mikroelektronik. Teknologi informasi bermakna menggabungkan bidang
teknologi seperti pengkomputeran, telekomunikasi dan elektronik dan bidang
informasi seperti data, fakta dan proses.
Jadi
etika teknologi informasi adalah sekumpulan azas atau nilai yang berkenaan
dengan akhlak, tata cara (adat, sopan santun) nilai mengenai benar dan salah,
hak dan kewajiban tentang teknologi informasi yang dianut oleh suatu golongan
atau masyarakat dalam pendidikan. Untuk menerapkan etika teknologi informasi
maka diperlukan terlebih dahulu mengenal dan memaknai prinsip yang terkandung
di dalam teknologi informasi tersebut diantaranya adalah :
1. Tujuan
teknologi informasi
Memberikan
bantuan kepada manusia untuk menyelesaikan masalah, menghasilkan kreativitas,
untuk membuat manusia lebih bermakna jika tanpa menggunakan teknologi informasi
dalam aktivitasnya.
2. Prinsip
High-tech-high-touch
Lebih
banyak bergantung kepada teknologi tercanggih, lebih penting menimbangkan aspek
“high touch” yaitu “manusia”
3. Sesuaikan
teknologi informasi kepada manusia
Teknologi
informasi tidak terlepas daru berbagai keterbatasan, oleh karena itu dalam
penggunaan teknologi informasi terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan,
diantaranya adalah:
1. Kesadaran
dalam mengetahui kemampuan dan keterbatasan informasi dan komunikasi. Di era
globalisasi saat ini perkembangan teknologi informasi sangat canggih oleh
karena itu kita harus lebih waspada menggunakannya.
2. Teknologi
informasi dan komunikasi agar digunakan secara benar, beretika dan untuk
perlindungan terhadap data dan informasi. Banyak kejahatan yang terjadi di
teknologi informasi (cyber crime) yang dapat merugikan manusia.
Etika Teknologi Informasi dalam
Pendidikan
Dunia
pendidikan tidak bisa terlepas dari imbasnya etika dalam penggunaan teknologi
informasi sebab dunia pendidikan sebagai lembaga kedua terbesar dalam
penggunaan aplikasi teknologi informasi setelah dunia bisnis dan hiburan.
Isu
pokok etika dan moral dititik beratkan dalam dunia pendidikan karena fungsi dan
tugas dunia pendidikan adalah untuk mengantarkan umat manusia menuju peradaban
yang lebih baik dan maju. Peradaban informasi yang sekarang sedang dialami
perlu mendapat sentuhan etika dan moral sebab kesalahan atau penyalahgunaan
informasi akan mengakibatkan kerugian yang besar bahkan mungkin lebih besar
dibandingkan dengan kerugian materi. Dunia pendidikan harus mampu memberi
contoh yang baik, mendidik dan mensosialisasikan dalam penggunaan hukum dan
aturan yang telah ditetapkan.
Dalam
masalah akses informasi tantangan yang dihadapi dunia pendidikan perlu pandai
menyaring informasi agar mampu menjamin atau mendapatkan informasi yang
berkualitas.
Etika Bisnis dalam Sistem Informasi
Di
bidang bisnis baik perdagangan barang maupun jasa computer peranan teknologi
informasi akan sangat penting untuk kegiatan transaksi baik rutin, periodik, maupun
incidental dan menyediakan banyak informasi dengan cepat dan tepat.
Sistem Informasi Manajemen
Sistem
informasi manajemen merupakan sistem informasi yang sudah banyak diterapkan
pada perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan barang dan jasa baik pada
perusahaan besar, menengah atau perusahaan kecil. SIM dapat diterapkan pada
semua tingkat atau level manajemen yang ada yaitu manajemen tingkat atas (top
management), manajemen tingkat menengah (middle management), manajemen tingkat
bawah (lower management).
Di
perusahaan dagang seperti department store, telah dipergunakan mesin cash
register (mesin kasir) yang dilengkapi dengan kendali computer sehingga mesin
tersebut dapat dikendalikan oleh pihak manajer hanya dari ruang kerjanya secara
cepat dan tepat, untuk scanning harcode kode barang dagangan, menghitung laba
rugi, inventari dan sebagainya.
Di
bidang perbankan, salah satu solusi sistem informasi perbankan telah
diperkenalkan oleh perusahaan besar seperti Hewlett-Packard (HP) yang bekerja
sama dengan intosys telah memperkenalkan solusi core banking yang disebut
finacle kepada bank-bank di Indonesia. Finacle memberikan solusi bagi bank yang
ingin melakukan up-grade terhadap sistem yang telah mereka miliki dengan
menggunakan finacle, up-grade sistem bisa dilaksanakan dengan resiko investasi
maupun kegagalan migrasi yang rendah. Ini penting bagi bank-bank agar mampu
menghadapi siklus bisnis yang selalu berubah. Dengan solusi terpadu ini berupa
software dan hardware, jaringan, sistem integrasi, serta opsi consulting dan
outsourcing, bank juga memiliki nilai tambah sehingga menjadi lebih kompetitif.
Perkembangan
teknologi informasi telah mempengaruhi kebijakan dan strategi dunia usaha
perbankan yang selanjutnya lebih mendorong inovasi dan persaingan di bidang
layanan terutama jasa layanan pembayaran melalui bank. Inovasi jasa layanan
perbankan yang berbasis teknologi tersebut terus berkembang mengikuti pola
kebutuhan nasabah bank. Transaksi perbankan berbasis elektronik, termasuk
internet dan menggunakan handphone merupakan bentuk perkembangan penyedia jasa
layanan bank yang memberikan peluang usaha baru bagi bank yang berakibat pada
perubahan strategi usaha perbankan, dari yang berbasis manusia menjadi berbasis
teknologi informasi yang lebih efisien dan praktis bagi bank. Pada perusahaan
jasa seperti perbankan computer digunakan untuk menghitung bunga secara
otomatis, transaksi online, ATM, dan sebagainya.
Komputer
juga banyak digunakan untuk proses akuntansi, melakukan analisis keuangan,
neraca, laba rugi, dan sebagainya. Bahkan ada beberapa software yang secara
khusus disediakan untuk operasi akuntansi. Di bidang perhotelan computer
digunakan untuk menentukan jumlah dan jenis kamar yang telah berisi dan masih
kosong. Bahkan saat ini penjualan pertokoan kecil, usaha kecil dan menengah
(UKM), apotek dan bermacam-macam usaha kecil lainnya juga telah banyak
menggunakan computer.