Senin, 25 Maret 2013

Kriminalitas di Lingkup Ibu Kota

  Kriminalitas atau tindak kriminal segala sesuatu yang melanggar hukum atau sebuah tindak kejahatan. Maraknya kriminalitas yang terjadi setiap harinya di Jakarta sangat membuat cemas masyarakat. Banyak contoh kasus kriminalitas yang terjadi sub kategori diantaranya, yaitu :

  1. Kekerasan pada anak 
  2. Mafia
  3. Penyelundupan
  4. Perampokan
  5. Pembunuhan
  6. Pelecehan seksual
  7. Penculikan
  8. Penipuan
  9. Terorisme 
  10. Vandalisme
    Faktor-faktor penyebab tindakan kriminal adalah faktor endogen dan eksogen. Faktor endogen adalah dorongan yang terjadi dari dirinya sendiri, kebenaran itu relatif bisa menciptakan suatu sikap untuk mempertahankan pendapatnya-diri-atau egosentris dan fanatis yang berlebihan. Sementara faktor eksogen adalah faktor yang tercipta dari luar dirinya, faktor inilah yang bisa dikatakan cukup kompleks dan bervariasi.

  Tindak kriminalitas tersebut meningkat setiap harinya dengan cara yang berbeda-beda. Bahkan kita sendiri pernah mengalaminya dari salah satu sub kategori di atas. Sampai saat ini sulit untuk menghilangkan tindak kriminalitas tersebut, entah manusia itu sendiri atau aparat negara yang kurang tegas dalam menghadapi masalah kriminalitas. Sebuah tindak kriminalitas dapat dicegah dengan lebih berwaspada terhadap orang-orang dan lingkungan di sekitar kita. Hindari bepergian sendiri di malam hari dan daerah yang rawan akan tindak kriminalitas.


Minggu, 24 Maret 2013

Dampak Efek Rumah Kaca Terhadap Iklim Global

  Melihat zaman yang semakin modern dengan teknologi dan ilmu pengetahuan saat ini, ternyata mempunyai dampak yang buruk. Bumi kita semakin panas dengan adanya gedung-gedung tinggi dan rumah berkaca. Dampak itulah yang membuat munculnya efek rumah kaca, yaitu merupakan proses pemanasan suatu benda langit (terutama planet atau satelit) yang disebabkan oleh komposisi dan keadaan atmosfernya.

  Efek rumah kaca disebabkan karena naiknya konsentrasi gas karbon dioksida (CO2) dan gas-gas lainnya di atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas CO2 ini disebabkan oleh kenaikan pembakaran bahan bakar minyak, batu bara dan bahan bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk menyerapnya. Meningkatnya suhu permukaan bumi mengakibatkan adanya perubahan iklim yang sangat ekstrem di bumi. Hal ini dapat mengakibatkan terganggunya hutan dan ekosistem lainnya,sehingga mengurangi kemampuannya untuk menyerap karbon dioksida di atmosfer. Pemanasan global menyebabkan mencairnya gunung-gunung es di daerah kutub yang dapat menimbulkan naiknya permukaan air laut sehingga negara kepulauan akan mendapatkan pengaruh yang sangat besar.
 
  Oleh karena itu,kita sebagai makhluk hidup yang mempunyai akal dan pikiran supaya menjaga bumi yang kita pijak. Mengurangi gedung-gedung dan rumah yang berkaca,membuang sampah pada tempatnya, melakukan penghijauan dan tidak menebang hutan. Dengan begitu bumi tidak akan terjadi pemanasan global.

Selasa, 19 Maret 2013

Berpikir Deduktif

Penalaran Deduktif adalah suatu penalaran yang berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus. Metode ini diawali dari perbentukan teori, hipotesis, definisi operasional, instrumen dan operasionalisasi. Dengan kata lain, untuk memahami suatu gejala terlebih dahulu harus memiliki konsep dan teori tentang gejala tersebut dan selanjutnya dilakukan penelitian di lapangan. Dengan demikian konteks penalaran deduktif tersebut, konsep dan teori merupakan kata kunci untuk memahami suatu gejala.

Contoh : yaitu sebuah sistem generalisasi
Laptop adalah barang elektronik dan membutuhkan daya listrik untuk beroperasi, DVD player adalah barang elektronik dan membutuhkan daya listrik untuk beroperasi, Generalisasi : semua barang elektronik membutuhkan daya listrik untuk beroperasi.

Faktor- faktor Penalaran Deduktif

  • Terdapat pada kalimat utama
  • Penjelasannya berupa hal-hal yang umum
  • Kebenarannya jelas dan nyata
Tiga Bagian Penting dalam Peralatan Deduksi
Peralatan deduksi atau disebut dengan silogisme (cara berfikir formal yang jarang terjadi dalam kehidupan sehari-hari) terjadi dari tiga bagian :
  1. Premis Mayor : suatu generalisasi yang meliputi semua unsur kategori, banyak yang diantaranya atau hanya beberapa unsur saja.
  2. Premis Minor : penyamaan suatu objek atau ide dengan unsur yang dicakup oleh premis mayor.
  3. Kesimpulan 


Sumber : http://id.scribd.com/doc/60303348/Contoh-Penalaran-Deduktif-Dan-Induktif

Senin, 18 Maret 2013

Penalaran

Pelanaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi-proposisi yang sejenis, berdasarkan jumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar. Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence). Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi.



Konsep dan Simbol dalam Penalaran
  Penalaran juga merupakan aktivitas pikiran yang abstrak, untuk mewujudkannya diperlukan simbol. Simbol atau lambang yang digunakan dalam penalaran berbentuk bahasa, sehingga wujud penalaran akan berupa argumen.
  Kesimpulannya adalah pernyataan atau konsep abstrak dengan simbol berupa kata, sedangkan untuk proposisi simbol yang digunakan adalah kalimat (kalimat berita) dan penalaran menggunakan simbol berupa argumen. Argumenlah yang dapat menentukan kebenaran konklusi dari premis.
  Berdasarkan paparan di atas jelas bahwa tiga bentuk pemikiran manusia adalah aktivitas berpikir yang saling berkait. Tidak ada proposisi tanpa pengertian dan tidak akan ada penalaran tanpa proposisi. Bersama-sama dengan terbentuknya pengertian perluasannya akan terbentuk pula proposisi dan dari proposisi akan digunakan sebagai premis bagi penalaran. Atau dapat juga dikatakan untuk menalar dibutuhkan proposisi sedangkan proposisi merupakan hasil dari rangkaian pengertian.

Syarat-syarat Kebenaran dalam Penalaran

   Jika seorang melakukan penalaran, maksudnya tentu adalah untuk menemukan kebenaran. kebenaran dapat dicapai jika syarat-syarat dalam menalar terpenuhi. Suatu penalaran bertolak dari pengetahuan yang sudah dimiliki seseorang akan sesuatu yang memang benar atau sesuatu yang memang salah.
   Dalam penalaran, pengetahuan yang dijadikan dasar konklusi adalah premis. Jadi semua premis harus benar. Benar di sini harus meliputi sesuatu yang benar secara formal maupun material. Formal berarti penalaran memiliki bentuk yang tepat, diturunkan dari aturan-aturan berpikir yang tepat sedangkan material berarti isi atau bahan yang dijadikan sebagai premis tepat.  


v  Evidensi
Evidensi adalah semua fakta yang ada, yang dihubung-hubungkan untuk membuktikan adanya sesuatu. Evidensi merupakan hasil pengukuan dan pengamatan fisik yang digunakan untuk memahami suatu fenomena. Evidensi sering juga disebut bukti empiris.
v  Inferensi
Inferensi merupakan suatu proses untuk menghasilkan informasi dari fakta yang diketahui. Inferensi adalah konklusi logis atau implikasi berdasarkan informasi yang tersedia. Dalam sistem pakar, proses inferensi dilakukan dalam suatu modul yang disebut inference engine. 

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran